Rabu, 19 September 2012
Jumat, 07 September 2012
Wahai Dosen
Wahai Dosen, Berbicaralah dengan Bahasa Manusia!
by Romi Satria Wahono
Mungkin itu salah satu tema diskusi ketika bertemu dengan teman-teman dosen di Puskom UNS Solo.
Workshop, meskipun dengan undangan mendadak, tapi bak wangsit yang
memberi tanda ke insting saya bahwa acara ini wajib saya datangi. Bukan
hanya karena telepon mbak Jatu yang merdu yang meminta saya untuk
sekalian mabid sambil ngisi liqo di UNS Solo hehehe, atau karena
kesabaran mas Kurnia yang ngejar kereta saya dari Boyolali dengan motor
bututnya, dan akhirnya berhasil menjemput saya jam dua pagi di Stasiun
Balapan Solo, dan juga bukan karena sodoran kertas untuk tanda tangan
dari mbak Asih
Saya merasa perlu mengajak bapak ibu dosen untuk kembali memperhatikan mahasiswa kita.
Saya sebenarnya dalam keadaan kepenatan yang luar
biasa pada waktu itu. Dua hari di Yogyakarta, hari Selasa (19 Agustus
2008) di STMIK Amikom untuk memberi materi tentang kesiapan kerja wisudawan dan Rabu (20 Agustus 2008) ke Universitas Atmajaya Yogyakarta mbantu pak Irya ngompori dosen-dosen untuk membuat eLearning content.
Hari ketiga, perjalanan darat selama 5 jam antara Jogja-Purwokerto
meluluh lantakkan kekuatan saya, memporak porandakan kemampuan otak kiri
saya, membenamkan senyum saya sampai ke titik nadir (halah!
). Mandi, sholat, sarungan, datangnya pesan perdjoeangan sang istri dan diskusi dengan para prajurit saya, garda depan Romi Satria Wahono’s Army alhamdulillah membangkitkan kekuatan saya. Revolusi belum selesai bung, perdjoeangan harus tetap dilakukan!
Alhamdulillah setelah acara seminar grand opening prodi Teknik Informatika
di Unsoed selesai, saya bergegas, meninggalkan kopi ginseng saya ke mas
Adnan (thanks om), meloncat ke kereta Bima yang merayap senyap menuju
kota Solo.
Kembali ke tema bahasan, saya mengajak bapak ibu
dosen di UNS Solo untuk mencoba memikirkan kembali hakekat kita ngajar.
Ngajar mahasiswa mengandung makna besar mendidik dan membina generasi
muda kita. Dalam sejarah kebangkitan bangsa-bangsa, peran mahasiswa
selalu tercatat, menjadi garda depan perubahan, kontribusinya sangat
besar dan dominan. Mahasiswa adalah anasirut taghyir alias agen
perubahan yang akan mewarnai masa depan dan membentuk karakter suatu
bangsa. Bayangkan, pendidikan dan pembinaan orang-orang seperti itu
diserahkan ke kita, para dosen dan pendidik. Beban berat yang harus kita
pikul dan perlu perdjoeangan untuk melaksanakannya dengan
sungguh-sungguh.
Saya sempat melakukan studi kecil-kecilan, tentang
harapan mahasiswa kepada dosennya. Dosen seperti apa yang sebenarnya
mereka harapkan. Cukup menakjubkan, bahwa mahasiswa sangat jujur menilai
kita. Sebenarnya posting ini adalah satu otokritik kepada diri saya
sendiri, karena masih banyak karakter saya yang mungkin tidak diharapkan
oleh mahasiswa. Kalau kita simpulkan ada empat karakteristik dosen yang
diharapkan mahasiswa, dan jujur saja akan mereformasi dan mengantarkan
kita menjadi sosok Dosen 2.0
-
Memiliki Kemampuan Verbal: Pintar jangan untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain. Bahasa gampangnya, permintaan mahasiswa kepada kita supaya belajar untuk mengajar, dan bukan hanya belajar untuk diri kita sendiri. Dosen diharapkan punya keseimbangan dalam pengetahuan taksit (know-how dan pengalaman lapangan) dan pengetahuan eksplisit (tertulis di textbook dengan berbagai teoritikalnya). Beri mahasiswa lebih banyak pengetahuan taksit karena know-how dan pengalaman lapangan yang kita miliki akan membuka wawasan mereka lebih luas. Memanjang-lebarkan penjelasan ke bahasan yang sudah jelas bin cetho tertulis di buku akan membuat kuliah kita jadi kering, garing dan membosankan. Kebiasaan kita dalam menggunakan bahasa sulit dalam menjelaskan suatu hal juga dikritik, ditambah dengan nafsu untuk memasukkan semua materi kuliah ke slide presentasi. Jangan buat kacamata kita semakin tebal, itu harapan para mahasiswa
Mari kita gunakan bahasa manusia yang baik dan benar, dosen datang untuk memahamkan ke mahasiswa, bukan untuk menambah pusing mahasiswa yang sudah pusing dengan tugas mandiri, UTS dan UAS
-
Memiliki Kemampuan Tulis: Kritikan paling tajam adalah kebiasaan kita menggunakan bahasa tulis ala paper yang dingin dan formal. Ngeblog adalah terapi yang sangat efektif mengatasi kelemahan kita yang tidak terbiasa menggunakan bahasa manusia dalam menulis. Posting artikel populer dalam bentuk journal pribadi yang banyak menggunakan ungkapan hati ala blog, akan mereformasi gaya tulisan kita. Menulislah dengan hati, karena kekuatan kata-kata kita akan memberikan motivasi tinggi kepada para mahasiswa dan mahasiswi. Jangan pernah nyontek tulisan orang lain karena itu akan blunder, membuat generalisasi negative image ke semua perilaku kita. Apalagi kalau menerapkan standard ganda dengan membuat tidak lulus mahasiswa yang melakukan copy-paste pada laporan tugas mandirinya. Kegiatan copy-paste mahasiswa kadang harus disikapi dengan bijak, mungkin mereka belum kita ajarkan tentang peraturan APA masalah pengambilan referensi dan pembuatan kutipan. Justru copy-paste yang dilakukan dosen dan pendidik adalah penghianatan besar, membuat damage yang sangat luas ke lingkungan dan kegiatan hina yang tidak termaafkan.
-
Open Mind dan Karakter Berbagi: Terbuka, jujur dan mau menerima kritik adalah sifat penting yang diharapkan mahasiswa ke dosennya. Karakter ringan tangan, senang berbagi ilmu dan project
, mau bergaul dengan mahasiswa dan bahkan mendekati mereka dengan “bahasa mereka” adalah sifat yang menentramkan mahasiswa. Mahasiswa, selain sebagai murid, juga adalah teman, partner dan customer dari sang dosen. Janganlah dosen bersifat terlalu jaim, jayus apalagi jablai, karena itu akan membuat mahasiswa makin tidak simpatik. Kalau sudah nggak simpatik, sebaik apapun ilmu pengetahuan dan nasehat yang kita berikan akan hancur, musnah dan mahasiswa akan main hati (romi and the backbone)
Mari kita menjaga hati mereka dan memberikan janji suci (romi and nuno) kepada para mahasiswa, “wahai para mahasiswaku, senyummu juga sedihmu, adalah hidupku“. Kalau perlu sebutkan dengan ikhlas, “akulah penjagamu, akulah pelindungmu, akulah pendampingmu, di setiap langkah-langkahmu (romi maulana, gigi)“. Dijamin mahasiswa kita pasti klepek-klepek dan mengatakan “everything i do, i do it for you sir …”
Kadang mengikuti behavior mereka dengan membuat account friendster dan facebook juga bukan pilihan buruk. Meminta mereka membuat laporan dalam bentuk tulisan lewat fitur blog di friendster kadang saya lakukan untuk men-terapi mahasiswa-mahasiswa saya yang sudah sulit dikendalikan lewat cara konvensional
-
Memiliki Kemampuan Teknis: Cukup mengejutkan bahwa technical skill ternyata bukan hal utama yang diharapkan oleh mahasiswa ke dosennya. Sudah menjadi hal yang jamak bahwa kemampuan teknis khususnya yang berhubungan dengan pengetahuan eksplisit, sebenarnya bisa didapat dari berbagai literatur, buku dan ebook yang didapat dengan mudah oleh mahasiswa lewat internet. Dosen diharapkan oleh mahasiswa untuk jujur, kalau memang nggak ngerti ya bilang saja nggak ngerti, jangan malah muter-muter dan bikin pusing mahasiswa
Perlu saya beri catatan khusus, pada jurusan computing, mahasiwa kita kadang punya technical skill yang lebih tinggi daripada kita, misalnya berhubungan dengan programming, troubleshoting, dan trend teknologi. Berkata tidak tahu, adalah suatu hal yang biasa dalam iklim pendidikan di kampus. Mengungkapkan akan mencoba mempelajari masalah itu dan dijadikan bahan diskusi pertemuan pekan depan, adalah jawaban dosen pedjoeang yang jujur dan bertanggungjawab. Sekali lagi, dosen nggak perlu keminter atau merasa lebih pinter daripada mahasiswanya untuk urusan skill teknis. Karakter dosen yang merasa menjadi newbie forever, selalu perlu belajar dan belajar lagi, selalu berdjoeang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, dan berusaha keras menyelesaikan masalah mahasiswanya, adalah karakter wajib, dan sifatnya tidak hanya wajib kifayah, tapi wajib ain
Untuk para dosen, sekali lagi, anak-anak muda, para
pembaharu dan penentu masa depan bangsa ada di depan kita. Kitalah yang
menentukan apakah mereka akan menjadi seorang pemimpin besar, mujaddid
besar, dan ilmuwan besar, yang akan memperbaiki republik ini. Dan jangan
lupa, bahwa bahwa kita jugalah yang akan membuat mereka menjadi
penjahat dan koruptor besar yang akan memporak porandakan republik ini.
Pilihan ada di tangan kita, para dosen.
Untuk para mahasiswa, beri kami kesempatan untuk
berbenah dan memperbaiki diri. Insya Allah kami akan berusaha menjadi
pembimbing dan pendidik yang baik untuk anda sekalian. Kami tidak
menginginkan apapun dari kalian semua, selain harapan supaya mahasiswa
tetap komitmen untuk belajar dan berdjoeang keras, serta pantang
menyerah. Hentikanlah sikap main-main, selalu jaga karakter serius dan
profesional dalam kegiatan berhubungan dengan tugas belajar. Bersikaplah
seperti layaknya seorang ksatria dan agen perubahan, yang akan
mengantarkan republik ini ke jalan yang lebih baik.
Tetap dalam perdjoeangan!
(*) Artikel ini juga diterbitkan oleh detik.com dengan judul yang sama dan redaksional yang sedikit berbeda
10 Cara Belajar Efektif Saat Mau Ujian
10 Cara Belajar Efektif Saat Mau Ujian
1. Pilih Waktu Belajar yang Tepat Waktu belajar yang
paling pas adalah pada saat badan kita masih segar. Memang tidak semua orang
punya waktu belajar yang sama. Tapi biasanya, pagi hari adalah waktu yang tepat
untuk berkonsentrasi penuh. Gunakan saat ini untuk mengolah materi-materi baru.
Sisa-sisa energi bisa digunakan untuk mengulang pelajaran dan mengerjakan
pekerjaan rumah.
2. Bangun Suasana Belajar Yang Nyaman Banyak hal yang
bisa buat suasana belajar menjadi nyaman. Kita bisa pilih lagu yang sesuai dengan
mood kita. Tempat belajar juga bisa kita sesuaikan. Kalau sedang bosan di kamar
bisa di teras atau di perpustakaan. Kuncinya jangan sampai aktivitas belajar
kita mengganggu dan terganggu oleh pihak lain.
3. Kembangkan Materi Yang Sudah di Pelajari Kalau kita
sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup
buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan
yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya.
Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara
ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis
4. Mencatat Pokok-Pokok Pelajaran Tinggalkan catatan
pelajaran yang panjang. Ambil intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran
yang sudah dibaca ulang. Kata-kata kunci inilah yang nanti berguna waktu kita
mengulang pelajaran selama ujian.
5. Membaca Adalah Kunci Belajar Supaya kita bisa
paham, minimal bacalah materi baru dua kali dalam sehari, yakni sebelum dan
sesudah materi itu diterangkan oleh guru. Karena otak sudah mengolah materi
tersebut sebanyak tiga kali jadi bisa dijamin bakal tersimpan cukup lama di
otak kita.
6. Belajar Itu Memahami Bukan Sekedar Menghapal Ya,
fungsi utama kenapa kita harus belajar adalah memahami hal-hal baru. Kita boleh
hapal 100% semua detail pelajaran, tapi yang lebih penting adalah apakah kita
sudah mengerti betul dengan semua materi yang dihapal itu. Jadi sebelum
menghapal, selalu usahakan untuk memahami dulu garis besar materi pelajaran.
7. Hapalkan Kata-Kata Kunci Kadang, mau tidak mau kita
harus menghapal materi pelajaran yang lumayan banyak. Sebenarnya ini bisa
disiasati. Buatlah kata-kata kunci dari setiap hapalan, supaya mudah diingat
pada saat otak kita memanggilnya. Misal, kata kunci untuk nama-nama warna
pelangi adalah MEJIKUHIBINIU, artinya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila
dan ungu.
8. Kembangkan Materi Yang Sudah di Pelajari Kalau kita
sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup
buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan
yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya.
Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara
ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis.
9. Latih Sendiri Kemampuan Kita Sebenarnya kita bisa
melatih sendiri kemampuan otak kita. Pada setiap akhir bab pelajaran, biasanya
selalu diberikan soal-soal latihan. Tanpa perlu menunggu instruksi dari guru,
coba jawab semua pertanyaan tersebut dan periksa sejauh mana kemampuan kita.
Kalau materi jawaban tidak ada di buku, cobalah tanya ke guru.
10. Sediakan Waktu Untuk Istirahat Belajar boleh
kencang, tapi jangan lupa untuk istirahat. Kalau di kelas, setiap jeda
pelajaran gunakan untuk melemaskan badan dan pikiran. Setiap 30-45 menit waktu
belajar kita di rumah selalu selingi dengan istirahat. Kalau pikiran sudah
suntuk, percuma saja memaksakan diri. Setelah istirahat, badan menjadi segar
dan otak pun siap menerima materi baru. Satu lagi, tujuan dari ulangan dan
ujian adalah mengukur sejauh mana kemampuan kita untuk memahami materi
pelajaran di sekolah. Selain menjawab soal-soal latihan, ada cara lain untuk
mengetes apakah kita sudah paham suatu materi atau belum. Coba kita jelaskan
dengan kata-kata sendiri setiap materi yang sudah dipelajari. Kalau kita bisa
menerangkan dengan jelas dan teratur, tak perlu detail, berarti kita sudah
paham.
Read more at http://uniqpost.com/23082/10-cara-belajar-efektif-saat-mau-ujian/
Read more at http://uniqpost.com/23082/10-cara-belajar-efektif-saat-mau-ujian/
Minggu, 02 September 2012
Pengertian Electronic Commerce
Ecommerce
Pengertian Electronic Commerce
Onno W. Purbo dan Aang Arif Wahyudi (David Baum, 2001:2) memberikan pengertian “E-commerce sebagai satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik”.
Dian, A. (2003:1) “E-commerce merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan get and deliver”. Ecommerce juga akan merubah semua kegiatan marketing dan sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).
Darul quthni (http://www.piksiinputserang.ac.id) mengatakan bahwa “E-commerce yaitu menggunakan jaringan komputer, terutama internet umtuk melakukan transaksi jual beli produk baik berupa barang maupun jasa serta informasi”.
Menurut Robert E. Johnson, III (http://www.cimcor.com) “E-commerce merupakan suatu tindakan melakukan transaksi bisnis secara elektronik dengan menggunakan internet sebagai media komunikasi yang paling utama”.
Pada website ECARM (http://www.ecarm.com), dijelaskan bahwa “Ecommerce secara umum menunjukkan seluruh bentuk transaksi yang berhubungan dengan aktifitas-aktifitas perdagangan, termasuk organisasi dan perorangan yang berdasarkan pada pemrosesan dan transmisi data digital termasuk teks, suara, dan gambar-gambar visual”.
Pada website (http://www.whatis.com), “E-commerce memiliki arti bahwa sebuah website dapat menjadi sebuah modal bagi perusahaan, dimana website tersebut dapat menghasilkan uang dan dapat menggambarkan perusahaan anda di internet pada saat yang bersamaan”.
Pada website E-commerce Net (http://www.e-commerce.net), secara sederhana dijelaskan bahwa “E-commerce adalah menjual barang dagangan dan jasa melalui internet. Seluruh pelaku yang terlibat dalam bisnis praktis diaplikasikan disini, seperti customer service, produk yang tersedia, kebijakankebijakan pengembalian barang dan uang, periklanan, dll”.
Menurut Gary Coulter dan John Buddemeir (http://www.ecommerce.net) “E-commerce berhubungan dengan penjualan, periklanan, pemesanan produk, yang semuanya dikerjakan melalui internet. Beberapa perusahaan memilih untuk menggunakan kegiatan bisnis ini sebagai tambahan metode bisnis tradisional, sementara yang lainnya menggunakan internet secara eksklusif untuk mendapatkan para pelanggan yang berpotensi”.
Donna P. (http://www.Ilmukomputer.com) mendefinisikan bahwa: pengertian E-commerce sangat sederhana yaitu kemampuan untuk melakukan bisnis secara elektronik melalui komputer, fax, telefon, dsb. Menurutnya untuk menjual produk dan / atau jasa di internet, sebuah perusahaan membutuhkan :
Adi Nugroho (2006:5) “Perdagangan elektronik didefinisikan sebagai cara untuk menjual dan membeli barang-barang dan jasa lewat jaringan internet, tetapi hal ini mencakup berbagai aspek diantaranya transaksi pembelian serta transfer dana via jaringan computer”.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa “E-commerce secara umum merujuk pada segala bentuk transaksi yang berhubungan dengan kegiatan yang bersifat komersial, yang dilakukan baik oleh organisasi maupun perorangan melalui proses dan transmisi data digital meliputi teks, suara, dan gambar secara online”.
Jenis dan Karakteristik E-Commerce
Menurut Deris, S. (2002:3), Jenis E-commerce dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C, retail). Kedua jenis E-commerce ini memiliki karakteristik yang berbeda. Business to Business E-commerce memiliki karakteristik:
Business to Consumer E-commerce memiliki karakteristik:
Sedangkan menurut Lupiyadi (2001:232) bahwa jasa portal Internet ini juga memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Intangible:
Artinya ini jasa maya, tidak bisa dilihat bagaimana bentuknya dan lebih bersifat abstrak. Hal ini berarti bahwa jasa portal internet bisa memiliki kemampuan untuk mendeferensiasikan produknya sehingga berbeda dengan yang lain. Di dalam dunia maya bebas mewujudkan apapun yang diinginkan, bahkan merubah wajah kita sekalipun. Kantornya pun bisa berpindah tempat, bagi para wartawannya ia bisa mengerjakannya dirumah sekalipun (virtual office).
b. Heterogenity:
Service jasa biasanya memiliki ketidak standaran dalam proses pelayanan terhadap para pelanggannya. Masing-masing pelanggan merasakan ketidaksamaan akan pelayanan service. Akan tetapi pada kenyataannya dalam jasa situs Internet ini yang kita dapati adalah keseimbangan dalam pelayanan terhadap semua pelanggan karena berbasis pada alat-alat teknologi yang memiliki kecanggihan yang tinggi. Akan tetapi ada tiga hal penting yang mendasar dan menjadi ciri budaya dunia Internet, ketiga ciri tersebut adalah:
Jasa biasanya dikonsumsi dan diproduksi dengan waktu yang sama dimana partisipasi pelanggan ada dalam proses penyampaiannya. Demikian juga pada waktu kita menggunakan jasa portal Internet tertentu.
d. Perishability:
Sangat tidak memungkinkan untuk menyimpan jasa tersebut sebagai Inventory. Jika dunia tersebut tidak terlihat, tentu saja mustahil untuk menyimpannya dalam gudang, kecuali jika gudang yang dimaksud adalah gudang maya yang berupa inbox atau harddisk.
Onno W. Purbo dan Aang Arif Wahyudi (David Baum, 2001:2) memberikan pengertian “E-commerce sebagai satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik”.
Dian, A. (2003:1) “E-commerce merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan get and deliver”. Ecommerce juga akan merubah semua kegiatan marketing dan sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).
Darul quthni (http://www.piksiinputserang.ac.id) mengatakan bahwa “E-commerce yaitu menggunakan jaringan komputer, terutama internet umtuk melakukan transaksi jual beli produk baik berupa barang maupun jasa serta informasi”.
Menurut Robert E. Johnson, III (http://www.cimcor.com) “E-commerce merupakan suatu tindakan melakukan transaksi bisnis secara elektronik dengan menggunakan internet sebagai media komunikasi yang paling utama”.
Pada website ECARM (http://www.ecarm.com), dijelaskan bahwa “Ecommerce secara umum menunjukkan seluruh bentuk transaksi yang berhubungan dengan aktifitas-aktifitas perdagangan, termasuk organisasi dan perorangan yang berdasarkan pada pemrosesan dan transmisi data digital termasuk teks, suara, dan gambar-gambar visual”.
Pada website (http://www.whatis.com), “E-commerce memiliki arti bahwa sebuah website dapat menjadi sebuah modal bagi perusahaan, dimana website tersebut dapat menghasilkan uang dan dapat menggambarkan perusahaan anda di internet pada saat yang bersamaan”.
Pada website E-commerce Net (http://www.e-commerce.net), secara sederhana dijelaskan bahwa “E-commerce adalah menjual barang dagangan dan jasa melalui internet. Seluruh pelaku yang terlibat dalam bisnis praktis diaplikasikan disini, seperti customer service, produk yang tersedia, kebijakankebijakan pengembalian barang dan uang, periklanan, dll”.
Menurut Gary Coulter dan John Buddemeir (http://www.ecommerce.net) “E-commerce berhubungan dengan penjualan, periklanan, pemesanan produk, yang semuanya dikerjakan melalui internet. Beberapa perusahaan memilih untuk menggunakan kegiatan bisnis ini sebagai tambahan metode bisnis tradisional, sementara yang lainnya menggunakan internet secara eksklusif untuk mendapatkan para pelanggan yang berpotensi”.
Donna P. (http://www.Ilmukomputer.com) mendefinisikan bahwa: pengertian E-commerce sangat sederhana yaitu kemampuan untuk melakukan bisnis secara elektronik melalui komputer, fax, telefon, dsb. Menurutnya untuk menjual produk dan / atau jasa di internet, sebuah perusahaan membutuhkan :
- Komputer: bukan hanya beberapa komputer, tetapi dibutuhkan sebuah server dengan kapasitas besar dan kecepatan tinggi yang memungkinkan Secure Socket Layer (SSL) mempunyai enkripsi yang aman. Server ini harus benarbenar stabil.
- Merchant account: yang diperoleh melaui sebuah bank atau institusi keuangan dan mengizinkan perusahaan menerima kartu kredit sebagai bentuk pembayarannya. Rekening ini sebaiknya menggunakan sebuah institusi yang mengetahui tentang perdagangan di internet dan yang menawarkan pemrosesan transaksi online secara real-time.
- Website: sebuah website E-commerce. Menurut Kienan (2001:4) pada dasarnya “E-commerce adalah melakukan bisnis online. Dalam bentuknya yang paling jelas E-commercemenjual produk kepada konsumen secara online, tapi faktanya jenis bisnis apapun yang dilakukan secara elektronik adalah E-commerce. Sederhananya Ecommerce adalah membuat, mengelola dan meluaskan hubungan komersial secara online”.
Adi Nugroho (2006:5) “Perdagangan elektronik didefinisikan sebagai cara untuk menjual dan membeli barang-barang dan jasa lewat jaringan internet, tetapi hal ini mencakup berbagai aspek diantaranya transaksi pembelian serta transfer dana via jaringan computer”.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa “E-commerce secara umum merujuk pada segala bentuk transaksi yang berhubungan dengan kegiatan yang bersifat komersial, yang dilakukan baik oleh organisasi maupun perorangan melalui proses dan transmisi data digital meliputi teks, suara, dan gambar secara online”.
Jenis dan Karakteristik E-Commerce
Menurut Deris, S. (2002:3), Jenis E-commerce dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C, retail). Kedua jenis E-commerce ini memiliki karakteristik yang berbeda. Business to Business E-commerce memiliki karakteristik:
- Trading partners yang sudah mengetahui dan umumnya memiliki hubungan yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan.
- Pertukaran data berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.
- Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu parternya.
- Model yang umum digunakan adalah peer-topeer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
Business to Consumer E-commerce memiliki karakteristik:
- Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
- Servis yang diberikan bersifat umum dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.
- Servis diberikan berdasarkan permohonan. Konsumer melakuka inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
- Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing (business procedure) diletakkan di sisi server.
- Business-to-business (B2B) yang biasanya diterapkan pada transaksi bisnis, organisasi nirlaba atau pemerintah.
- Business-to-consumer (B2C) berupa transaksi E-commerce dimana pembelinya adalah individu.
- Consumer-to-consumer (C2C) disisni konsumen menjual secara langsung ke orang lain sebagai konsumen individu melalui periklanan elektronik atau auction site (lewat agen)
- Consumer-to-business (C2B) Dalam kategori ini individu menjual barang dan jasa ke perusahaan.
Sedangkan menurut Lupiyadi (2001:232) bahwa jasa portal Internet ini juga memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Intangible:
Artinya ini jasa maya, tidak bisa dilihat bagaimana bentuknya dan lebih bersifat abstrak. Hal ini berarti bahwa jasa portal internet bisa memiliki kemampuan untuk mendeferensiasikan produknya sehingga berbeda dengan yang lain. Di dalam dunia maya bebas mewujudkan apapun yang diinginkan, bahkan merubah wajah kita sekalipun. Kantornya pun bisa berpindah tempat, bagi para wartawannya ia bisa mengerjakannya dirumah sekalipun (virtual office).
b. Heterogenity:
Service jasa biasanya memiliki ketidak standaran dalam proses pelayanan terhadap para pelanggannya. Masing-masing pelanggan merasakan ketidaksamaan akan pelayanan service. Akan tetapi pada kenyataannya dalam jasa situs Internet ini yang kita dapati adalah keseimbangan dalam pelayanan terhadap semua pelanggan karena berbasis pada alat-alat teknologi yang memiliki kecanggihan yang tinggi. Akan tetapi ada tiga hal penting yang mendasar dan menjadi ciri budaya dunia Internet, ketiga ciri tersebut adalah:
- Supaya jasa Internet ini bisa berkembang maka diperlukan adanya dunia dimensi lain yang potensial.
- Memperbaiki content dengan isi yang lebih baru dan menarik atau ciri content. Nah content inilah yang barangkali tidak standart dalam pelayanannya karena siapa yang mengisi content itu adalah manusia yang bisa membuat kesalahan sehingga menimbulkan ketidakpuasan.
- Aspek bisnis yang bisa disumbangkan ke dunia Internet yang dibahas sekarang ini adalah E-commerce.
- Teknologi
- Proses yang sudah IT base
- Human Resource atau faktor manusianya
Jasa biasanya dikonsumsi dan diproduksi dengan waktu yang sama dimana partisipasi pelanggan ada dalam proses penyampaiannya. Demikian juga pada waktu kita menggunakan jasa portal Internet tertentu.
d. Perishability:
Sangat tidak memungkinkan untuk menyimpan jasa tersebut sebagai Inventory. Jika dunia tersebut tidak terlihat, tentu saja mustahil untuk menyimpannya dalam gudang, kecuali jika gudang yang dimaksud adalah gudang maya yang berupa inbox atau harddisk.
Tips Kerja Sambil Kuliah
Tips Kerja Sambil Kuliah
SETELAH lulus SMA, tentunya kamu mempunyai banyak
harapan. Salah satunya, melanjutkan pendidikan ke bangku perguruan tinggi.
Lantas, bagaimana jika kamu harus kuliah sambil bekerja?
Mintalah bantuan dari keluarga dan
teman.
Ini diperlukan agar mereka mendukung studi yang kamu
jalani. Bicaralah dengan keluarga, pasangan, dan teman sebelum memulai kuliah
dan pastikan mereka mengerti mengapa hal ini sangat penting. Dengan begitu,
mereka akan paham bahwa kamu tidak memiliki cukup banyak waktu seperti yang mereka inginkan.
Bicarakan dengan bos dan rekan kerja.
Bicarakan dengan bos dan rekan kerja.
Jika kamu kuliah dengan biaya perusahaan, melakukan
hal ini bisa membuat atasan mempertimbangkan beban kerja untuk kamu. Kamu juga
bisa meninggalkan pelatihan yang diwajibkan perusahaan. Namun, jika kamu kuliah
atas inisiatif sendiri, berbicara dengan atasan berguna untuk memberitahu
rencana dan tujuanmu. Ini akan memberikan kamu dukungan dan pemahaman yang
lebih baik.
Maksimalkan waktumu.
Gunakan waktu yang kamu punya sebaik mungkin. Meski
sibuk, faktanya setiap individu memiliki periode dalam sehari, yang merupakan
masa paling produktif. Kamu bisa membaca bahan kuliah dalam perjalanan menuju
tempat kerja, jika menggunakan transportasi umum. Kamu juga tetap bisa
menghabiskan waktu untuk hiburan seperti menonton TV, film atau kegiatan
lainnya. Tapi, lakukan hanya untuk hal-hal yang kamu minati.
Cari tahu kekuatanmu.
Tiap orang memiliki gaya belajar berbeda. Yang efektif
untuk orang lain, belum tentu baik untuk kamu. Jika kamu merasa lebih baik
belajar di pagi hari, sisihkan waktu satu jam sebanyak satu atau dua kali dalam
seminggu untuk belajar. Konsentrasi siswa juga bervariasi. Jadi ingatlah untuk
memaksimalkan kegiatan belajar, baik dalam waktu pendek atau panjang. Kuncinya
adalah menemukan apa yang cocok untuk kamu dan rencanakan waktu dengan tepat.
Buat zona studi.
Hal ini membuat kamu memiliki area khusus untuk
belajar. Jika di rumah ada kamar kosong, kamu bisa sulap untuk jadi tempat
belajar. Kamu juga bisa menyelipkan sebuah meja di sudut ruang tamu. Atau jika
kamu lebih suka belajar di luar rumah, belajarlah di kafe yang tenang atau
perpustakaan umum. Intinya, di manapun berada, ciptakan perbedaan antara waktu
belajar dan sisa hari. Ini akan mengaktifkan otak kamu dan mendapatkan mood
untuk belajar.
Cari teman belajar.
Menetapkan tujuan dengan sesama mahasiswa bisa menjadi
cara untuk mengatasi hambatan kuliah dan meningkatkan motivasi. Menjalin
pertemanan dengan orang baru merupakan bonus tambahan dalam pembelajaran orang
dewasa. Kamu juga bisa mengikuti grup kuliah di internet.
Memang, menjalani kuliah sambil bekerja merupakan hal
yang sulit. Namun setelah dijalani, kamu akan mengetahui bahwa hal ini tidak
sesulit yang kamu bayangkan. Dan jika kamu merasa sangat sulit membagi waktu,
menjalani kuliah jarak jauh juga dapat menjadi pilihan. Metode distance
learning sangat membantu karena kamu dapat bekerja dengan kecepatan sendiri
tanpa terikat waktu tertentu. Belajar tidak harus mengambil alih hidup kamu.
Selamat belajar!
Langganan:
Postingan (Atom)