Pengertian Electronic CommerceOnno
W. Purbo dan Aang Arif Wahyudi (David Baum, 2001:2) memberikan
pengertian “E-commerce sebagai satu set dinamis teknologi, aplikasi,
dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas
tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang,
pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik”.
Dian,
A. (2003:1) “E-commerce merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang
secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet
dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan get and deliver”.
Ecommerce juga akan merubah semua kegiatan marketing dan sekaligus
memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).
Darul
quthni (http://www.piksiinputserang.ac.id) mengatakan bahwa “E-commerce
yaitu menggunakan jaringan komputer, terutama internet umtuk melakukan
transaksi jual beli produk baik berupa barang maupun jasa serta
informasi”.
Menurut Robert E. Johnson, III
(http://www.cimcor.com) “E-commerce merupakan suatu tindakan melakukan
transaksi bisnis secara elektronik dengan menggunakan internet sebagai
media komunikasi yang paling utama”.
Pada website ECARM
(http://www.ecarm.com), dijelaskan bahwa “Ecommerce secara umum
menunjukkan seluruh bentuk transaksi yang berhubungan dengan
aktifitas-aktifitas perdagangan, termasuk organisasi dan perorangan yang
berdasarkan pada pemrosesan dan transmisi data digital termasuk teks,
suara, dan gambar-gambar visual”.
Pada website
(http://www.whatis.com), “E-commerce memiliki arti bahwa sebuah website
dapat menjadi sebuah modal bagi perusahaan, dimana website tersebut
dapat menghasilkan uang dan dapat menggambarkan perusahaan anda di
internet pada saat yang bersamaan”.
Pada website E-commerce Net
(http://www.e-commerce.net), secara sederhana dijelaskan bahwa
“E-commerce adalah menjual barang dagangan dan jasa melalui internet.
Seluruh pelaku yang terlibat dalam bisnis praktis diaplikasikan disini,
seperti customer service, produk yang tersedia, kebijakankebijakan
pengembalian barang dan uang, periklanan, dll”.
Menurut Gary
Coulter dan John Buddemeir (http://www.ecommerce.net) “E-commerce
berhubungan dengan penjualan, periklanan, pemesanan produk, yang
semuanya dikerjakan melalui internet. Beberapa perusahaan memilih untuk
menggunakan kegiatan bisnis ini sebagai tambahan metode bisnis
tradisional, sementara yang lainnya menggunakan internet secara
eksklusif untuk mendapatkan para pelanggan yang berpotensi”.
Donna
P. (http://www.Ilmukomputer.com) mendefinisikan bahwa: pengertian
E-commerce sangat sederhana yaitu kemampuan untuk melakukan bisnis
secara elektronik melalui komputer, fax, telefon, dsb. Menurutnya untuk
menjual produk dan / atau jasa di internet, sebuah perusahaan
membutuhkan :
- Komputer: bukan hanya beberapa komputer, tetapi
dibutuhkan sebuah server dengan kapasitas besar dan kecepatan tinggi
yang memungkinkan Secure Socket Layer (SSL) mempunyai enkripsi yang
aman. Server ini harus benarbenar stabil.
- Merchant account: yang
diperoleh melaui sebuah bank atau institusi keuangan dan mengizinkan
perusahaan menerima kartu kredit sebagai bentuk pembayarannya. Rekening
ini sebaiknya menggunakan sebuah institusi yang mengetahui tentang
perdagangan di internet dan yang menawarkan pemrosesan transaksi online
secara real-time.
- Website: sebuah website E-commerce. Menurut
Kienan (2001:4) pada dasarnya “E-commerce adalah melakukan bisnis
online. Dalam bentuknya yang paling jelas E-commercemenjual produk
kepada konsumen secara online, tapi faktanya jenis bisnis apapun yang
dilakukan secara elektronik adalah E-commerce. Sederhananya Ecommerce
adalah membuat, mengelola dan meluaskan hubungan komersial secara
online”.
Adi Nugroho (2006:5) “Perdagangan elektronik
didefinisikan sebagai cara untuk menjual dan membeli barang-barang dan
jasa lewat jaringan internet, tetapi hal ini mencakup berbagai aspek
diantaranya transaksi pembelian serta transfer dana via jaringan
computer”.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa “E-commerce secara umum merujuk pada
segala bentuk transaksi yang berhubungan dengan kegiatan yang bersifat
komersial, yang dilakukan baik oleh organisasi maupun perorangan melalui
proses dan transmisi data digital meliputi teks, suara, dan gambar
secara online”.
Jenis dan Karakteristik E-CommerceMenurut
Deris, S. (2002:3), Jenis E-commerce dapat dibagi menjadi dua jenis,
yaitu Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C, retail).
Kedua jenis E-commerce ini memiliki karakteristik yang berbeda.
Business to Business E-commerce memiliki karakteristik:
- Trading
partners yang sudah mengetahui dan umumnya memiliki hubungan yang cukup
lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut.
Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang
dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan.
- Pertukaran
data berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap
hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata
lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan
pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.
- Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu parternya.
- Model yang umum digunakan adalah peer-topeer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
Business to Consumer E-commerce memiliki karakteristik:
- Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
- Servis
yang diberikan bersifat umum dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh
khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum digunakan
maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.
- Servis
diberikan berdasarkan permohonan. Konsumer melakuka inisiatif dan
produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
- Pendekatan
client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer)
menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing (business
procedure) diletakkan di sisi server.
Darul quthni (2006:2) dalam terminology E-commerce yang popular, transaksi yang dialakukan didasarkan pada beberapa jenis yaitu:
- Business-to-business (B2B) yang biasanya diterapkan pada transaksi bisnis, organisasi nirlaba atau pemerintah.
- Business-to-consumer (B2C) berupa transaksi E-commerce dimana pembelinya adalah individu.
- Consumer-to-consumer
(C2C) disisni konsumen menjual secara langsung ke orang lain sebagai
konsumen individu melalui periklanan elektronik atau auction site (lewat
agen)
- Consumer-to-business (C2B) Dalam kategori ini individu menjual barang dan jasa ke perusahaan.
Sedangkan menurut Lupiyadi (2001:232) bahwa jasa portal Internet ini juga memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Intangible:Artinya
ini jasa maya, tidak bisa dilihat bagaimana bentuknya dan lebih
bersifat abstrak. Hal ini berarti bahwa jasa portal internet bisa
memiliki kemampuan untuk mendeferensiasikan produknya sehingga berbeda
dengan yang lain. Di dalam dunia maya bebas mewujudkan apapun yang
diinginkan, bahkan merubah wajah kita sekalipun. Kantornya pun bisa
berpindah tempat, bagi para wartawannya ia bisa mengerjakannya dirumah
sekalipun (virtual office).
b. Heterogenity:Service
jasa biasanya memiliki ketidak standaran dalam proses pelayanan
terhadap para pelanggannya. Masing-masing pelanggan merasakan
ketidaksamaan akan pelayanan service. Akan tetapi pada kenyataannya
dalam jasa situs Internet ini yang kita dapati adalah keseimbangan dalam
pelayanan terhadap semua pelanggan karena berbasis pada alat-alat
teknologi yang memiliki kecanggihan yang tinggi. Akan tetapi ada tiga
hal penting yang mendasar dan menjadi ciri budaya dunia Internet, ketiga
ciri tersebut adalah:
- Supaya jasa Internet ini bisa berkembang maka diperlukan adanya dunia dimensi lain yang potensial.
- Memperbaiki
content dengan isi yang lebih baru dan menarik atau ciri content. Nah
content inilah yang barangkali tidak standart dalam pelayanannya karena
siapa yang mengisi content itu adalah manusia yang bisa membuat
kesalahan sehingga menimbulkan ketidakpuasan.
- Aspek bisnis yang bisa disumbangkan ke dunia Internet yang dibahas sekarang ini adalah E-commerce.
Ada
juga yang menyatakan bahwa bisnis portal Internet ini bisa ada karena
budaya yang bisa hidup akibat tiga hal di bawah ini, yaitu:
- Teknologi
- Proses yang sudah IT base
- Human Resource atau faktor manusianya
c. Inseparability:Jasa
biasanya dikonsumsi dan diproduksi dengan waktu yang sama dimana
partisipasi pelanggan ada dalam proses penyampaiannya. Demikian juga
pada waktu kita menggunakan jasa portal Internet tertentu.
d. Perishability:Sangat
tidak memungkinkan untuk menyimpan jasa tersebut sebagai Inventory.
Jika dunia tersebut tidak terlihat, tentu saja mustahil untuk
menyimpannya dalam gudang, kecuali jika gudang yang dimaksud adalah
gudang maya yang berupa inbox atau harddisk.